– Sosok santri yang menusuk ustazah.
Melansir dari berbagai sumber, Kamis (16/5/2024), Kapolresta Palangkaraya Kombes Budi Santosa mengungkapkan, kronologi pembunuhan tersebut berawal ketika pelaku FA sedang tidur di dalam Masjid As-Salam yang berada di lingkungan pesantren.
Lalu, sekira pukul 23.00, WIB pelaku bangun dari tidurnya. Ia kemudian langsung menuju rumah korban yang juga berada di lingkungan pesantren.
“Pelaku masuk ke dalam rumah korban (Ustazah berinisial N) melalui jendela yang tidak terkunci kemudian mengambil pisau yang berada di dapur,” kata Budi.
Budi melanjutkan, pelaku FA kemudian mendatangi korban yang saat itu sedang tidur di kamarnya. Tanpa basa-basi, pelaku FA langsung menusuk wajah korban beberapa kali.
Selain itu, pelaku FA juga sempat menusuk dada korban.
Tak hanya melakukan penusukan terhadap korban, kata Budi, pelaku FA juga sempat memukul mata kanan korban.
Korban N yang mendapat serangan tiba-tiba sempat berteriak minta pertolongan. Teriakan tersebut kemudian didengar oleh seorang guru di pesantren tersebut.
Tanpa membuang waktu, rekan korban pun langsung bergegas mendatangi lokasi kejadian dan menemukan korban N sudah bersimbah darah.
“Mendapati kejadian tersebut, pengurus pesantren kemudian bergegas membawa korban ke RS Betang Pambelum untuk dilakukan pertolongan medis,” tutur Budi.
Sayangnya, Budi mengatakan, meskipun sempat mendapatkan perawatan medis, nyawa korban ustazah N tidak tertolong.
“Korban kemudian dibawa ke RSUD Dorys Silvanus untuk dilakukan visum et repertum dan hasilnya korban tewas karena pendarahan hebat,” ujar Budi.
Sementara itu, Budi menambahkan, pihak kepolisian telah menangkap pelaku FA setelah peristiwa pembunuhan yang dilakukannya tersebut.
Kepada polisi, Budi menyebut pelaku FA mengaku kesurupan dan tidak sadar ketika melakukan pembunuhan terhadap korban ustazah N.